
Pria itu, yang tangis pertamanya bergaung di Pandan Gadang, pada 2 Juni 1897, kelak bertumbuh menjadi tokoh yang revolusioner. Dialah Ibrahim Datuk Tan Malaka, anak tertua dari keluarga Simabur. Sebagai datuk, gelar tertinggi, dia ...Revolusi yang Memakan Anak Sendiri, Tan Malaka
No comments:
Post a Comment